16 September 2017

Memilih Sekolah untuk Anak

Memilih sekolah untuk anak adalah salah satu hal yang bikin galau banyak orang tua. Sekitar dua minggu lalu, saya dan beberapa teman SMA yang anaknya usia 2-4 tahun ngobrol tentang ini. Gara-gara Feni dan Risya, si ngobrol-ngobrol yang santai ini jadi kaya event, ada flyer-nya segala hahahah..

Ini ringkasan obrol-obrolnya:



Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam memilih sekolah untuk anak. Yang di atas itu tuh poin-poinnya. Detailnya di bawah ini yaa..
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali anak dan keluarga. Sebelum mulai, jangan lupa ingat kalo prinsipnya sekolah adalah perpanjangan tangan orang tua dalam mendidik anak. Jadi, sekolah yang dipilih juga harus yang cocok sama visi pendidikan orang tua untuk anak.

Kalau belum punya gimana? Ya bikin dulu dong :D
Orang tua perlu duduk bareng dan diskusi tentang ini. Pengennya anak tuh dididiknya gimana sih? Harapan tentang pendidikannya apa aja? Nilai-nilai apa aja yang menurut orang tua penting untuk ditanamkan? Keterampilan apa yang menurut orang tua perlu dimiliki anak? Dst.

Jangan lupa juga bahas kondisi finansial keluarga. Berapa biaya yang bersedia orang tua keluarkan untuk setiap jenjang pendidikan? Jangan lupa, anak sekolahnya tuh nggak cuma sampai SD lho.. Hehehe..

Kalau sudah punya visi pendidikan yang jelas, kenali juga anaknya. Apakah ada kebutuhan khusus yang perlu diperhatikan dalam memilih sekolah?


Nah, visi pendidikan tadi kemudian diturunkan jadi kriteria-kriteria. Tiap keluarga bisa punya kriteria yang berbeda, termasuk mengenai kelompok kepentingannya. Misalnya, ada keluarga yang kriteria pertama dan utamanya adalah "Sekolah anak harus mudah diakses dari rumah, maksimal 30 menit naik mobil" sedangkan keluarga lain mau-mau aja pilih sekolah yang jauh dari rumah atau macet asalkan memenuhi kriteria yang lain.
Kalau sudah tahu kriterianya, sekarang saatnya cari tahu pilihan-pilihan yang ada. Sekarang ini ada buanyaaaak banget ragam sekolah, terutama yang swasta ya. Silakan dicari tahu dengan detail mengenai pilihan-pilihan itu. Baca-baca mengenai metode yang digunakan di sekolah, filosofinya, kurikulum, penerapannya dalam aktivitas belajar, dll.
Setelah itu, survey deh. Untuk menghemat tenaga dan waktu, survey tentang informasi dasar seperti biaya dan lokasi bisa dilakukan via internet atau via telepon. Dari situ pilih deh beberapa yang mau disurvey secara langsung plus tanya-tanya lebih detail ke sekolahnya. Setelah itu kerucutkan pilihan dan ajak anak untuk trial di sekolah itu. Untuk anak usia dini, trial ini penting sekali supaya orang tua bisa tahu pendapat anak. Anak di usia tersebut masih sulit menyampaikan pendapat yang elaboratif, jadi saat trial orang tua bisa tahu "pendapat" anak tentang suatu sekolah melalui observasi. Lihatlah apakah anak nyaman, senang, dan tampak bisa berkembang dengan baik di suatu sekolah. 
Setelah survey dan trial, saatnya membandingkan calon-calon sekolah anak. Selain membandingnya berdasarkan kriteria yang ada, pertimbangkan juga "faktor X" alias feeling. Kan suka ada ya, sekolah yang begitu orang tua dan anak masuk rasanya langsung sreg gitu hehehe.. Berdoa dan sholat istikharah juga bisa dilakukan selama proses memilih sekolah.

Walaupun kemampuan komunikasi anak masih sederhana, tetap ajak diskusi ya tentang sekolah yang dipilih.. Sekolah yang dipilih berdasarkan kesepakatan bersama lebih besar kemungkinannya akan dijalani dengan gembira dan optimal oleh anak :)

Kalau sudah menjalani semua proses itu, mudah-mudahan sudah bebas galau soal sekolah anak deh :D Orang tua bisa percaya diri sama keputusannya karena tahu persis alasan kenapa anaknya masuk sekolah tertentu, anak pun bahagia dan bisa berkembang optimal melalui masa belajarnya di sekolah. Duh saya bayanginnya aja udah seneng-terharu gimanaaa gitu hihihi..

Semoga bermanfaat yaaa :)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar