6 Januari 2017

Kapan Sebaiknya Anak Masuk Sekolah?


Saya suka banget sekolah. Karena itu, bahkan sebelum Anak lahir saya udah browsing sekolah (TK dan SD) di sekitar daerah tempat tinggal saya *terlalu visioner wakakakak* Kalau ditarik mundur lagi, saya bahan udah suka mikirin sekuens pendidikan anak sejak saya masih remaja. Rada freak ya hahaha.. Nah, dulu tuh saya pengen anak saya nantinya sekolah di SD swasta, sama kayak saya dulu. Ternyata oh ternyata, SD swasta di sekitar tempat tinggal saya mahal-mahal banget hahaha jadi saya mulai melirik SD negeri unggulan di daerah yang sama. Ada nih SD negeri yang oke, tapi… anak saya lahirnya bulan September. "Waduh, bakal susah dong kalo mau masuk SD negeri yang aturannya menerima siswa minimal umur 7 tahun? Pasti harus mundur satu angkatan deh kalo mau masuk SD negeri," pikir saya waktu itu.

Eh ternyata saya salah lho!
Makanya Mbak, jangan sotoy :))

Di Indonesia, berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama Nomor 2/VII/PB/2014 Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru TK/RA/BA dan Sekolah/Madrasah sih buat penerimaan siswa baru di SD/MI aturannya kalo umur 7-12 tahun “wajib diterima”, 6 tahun “dapat diterima”, 5 tahun – 5 tahun 11 bulan "dapat dipertimbangkan atas rekomendasi tertulis dari psikolog profesional”, dan kurang dari 5 tahun “tidak dapat diterima”.

Saya sendiri dulu masuk SD umur 5 tahun 8 bulan. Seinget saya sih pas saya masuk SD tahun 1993 tuh batasnya 6 tahun ya. Soalnya angkatan saya itu sebagian besar isinya kelahiran 1987. Peraturannya berubah kali ya? Saya nyari tapi belum nemu nih, padahal kalo memang berubah pengen tahu juga apa alasannya hehe.. Kalo ada yang punya infonya, saya mau yah dibagi :) Pengen tahu juga sih kenapa pemerintah Indonesia kebijakannya seperti ini. Soalnya, umur mulai sekolah (sekolah = SD ya, karena yang sebelum SD itu hitungannya belum wajib sekolah kan) berbeda-beda di negara yang berbeda. Menurut data ini, rentang umur mulai sekolah ini antara 5-7 tahun dan sebagian besar mulai wajib sekolah di umur 6 tahun. Di negara-negara yang wajib sekolah mulai umur 5 tahun, kebijakan itu cukup kontroversial, misalnya di Inggris dan di Turki.

Balik lagi ke peraturan di Indonesia sekarang ini, yang saya tangkap sih anak umur 6+ bukan “kasus istimewa” yang perlu rujukan psikolog untuk masuk SD. Wah, berarti ada harapan nih Anak bisa masuk SD negeri hehehe.. Dari hasil baca-baca mah praktiknya tergantung kuota yang tersedia ya. Diutamain buat anak umur 7 tahun dulu, terus kalo masih ada bangku buat yang 6 tahun. Nah, sebetulnya berapapun usia anak tuh orang tua bersama guru TK bisa menilai kematangan sekolah anak lho..

Kematangan sekolah adalah ukuran untuk mengetahui apakah anak sudah punya keterampilan-keterampilan emosional, tingkah laku, dan kognitif yang dibutuhkan untuk belajar, mengerjakan tugas, dan berfungsi dengan baik di sekolah (Rafoth, Buchanauer, Crissman, & Halko, 2004). Walaupun yang “dinilai” adalah anaknya, kematangan sekolah ini bukan “bebannya” anak. Orang tua bersama guru TK dan pengasuh lain lah yang punya kewajiban untuk mempersiapkan anak belajar di SD. Pengukuran kematangan sekolah sebaiknya dilakukan di semester dua di tahun terakhir belajar di TK (Janus & Offord, 2007). Dengan melihat kematangan sekolah sekitar 6 bulan sebelum waktu masuk SD, orang tua bisa mengatur strategi apakah anaknya bisa langsung masuk SD, butuh dipersiapkan dulu selama 6 bulan, atau ditunda dulu masuk SD sampai tahun depannya.

Apa aja tuh yang perlu dicek buat tahu kematangan sekolah anak?
Ini indikatornya menurut Rafoth, Buchanauer, Crissman, & Halko (2004):
  • Bisa mengikuti rutinitas atau kegiatan sehari-hari yang terjadwal
  • Bisa berpakaian sendiri
  • Bisa berkegiatan mandiri dengan diawasi
  • Bisa menyimak ucapan orang lain
  • Bisa berkegiatan bersama dan bekerja sama dengan anak lain
  • Bisa bermain bersama anak lain
  • Bisa mengikuti aturan sederhana
  • Bisa menggunakan gunting, alat mewarnai, puzzle, dll
  • Bisa menulis nama sendiri atau mengikuti instruksi untuk menulis namanya
  • Bisa berhitung atau mengikuti instruksi untuk berhitung
  • Bisa menyebutkan alfabet atau mempelajarinya dengan cepat saat dibantu
  • Bisa mengidentifikasi bentuk dan warna
  • Bisa mengidentifikasi bunyi dalam kata-kata dan mengenali rima
Masih menurut Rafoth, Buchanauer, Crissman, & Halko (2004), ini beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mengembangkan kematangan sekolah anak:
  • Bacain buku untuk anak dan membaca bersama anak
  • Quality time sama anak, termasuk bermain dan berpelukan
  • Bikin rutinitas yang diikuti anak di rumah (misalnya waktu makan dan tidur yang teratur)
  • Ngobrol sama anak
  • Mendorong anak untuk bertanya
  • Menjawab pertanyaan-pertanyaan anak *hayo jangan bosen ya hihihi*
  • Melakukan kegiatan informal di rumah yang melibatkan membaca dan berhitung (bisa sesimpel ngitungin anak tangga waktu naik/turun tangga atau bacain papan-papan reklame yang dilihat dari mobil pas jalan-jalan)
  • Ngasih contoh dan mendorong anak untuk berpikir mengenai hal-hal di sekitar mereka
  • Ngajak bermain yang mengembangkan keterampilan membaca, penyelesaian masalah, kreativitas, dan imajinasi
  • Mengenalkan huruf dan angka
  • Ngasih kesempatan anak mengembangkan keterampilan sosial misalnya dengan playdate atau ikut kelompok bermain formal
  • Mendorong tingkah laku yang santun dan menunjukkan respek pada orang lain
  • Mendorong anak untuk bertanggung jawab dan mengembangkan kemampuan dengan cara ngasih tugas sederhana di rumah, misalnya beresin mainan atau bantuin ngangkat jemuran
Semoga nggak galau lagi kapan masukin anak ke sekolah ya Buibuk dan Pakbapak! :)

---
Referensi:
  • Ari, A. (2014). Teacher Views about the Starting Age of the First Grade Elementary School. Educational Sciences: Theory & Practice, 14(3), 1043-1047
  • Janus, M., Offord, D. R. (2007). Development and Psychometric Properties of the Early Development Instrument (EDI): A Measure of Children's School Readiness. Canadian Journal of Behavioural Science, 39(1), 1-22
  • Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama Nomor 2/VII/PB/2014 Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal dan Sekolah/Madrasah
  • Rafoth, M.A., Buchanauer, E.L., Crissman, K.K., & Halko, J.L. (2004) School Readiness -- Preparing Children for Kindergarten and Beyond: Information for Parents. Bethesda: National Association of School Psychologist
  • Ricci, C. (2015), When should children start school? Answer differs around the world. The Sidney Morning Herald, July 19 2015. Diakses dari http://www.smh.com.au/national/education/when-should-children-start-school-answer-differs-around-the-world-20150713-gib6fn.html pada 3 Januari 2017
  • UNESCO. (2015). Official entrance age to primary education. Diakses dari http://data.worldbank.org/indicator/SE.PRM.AGES pada 3 Januari 2017
  • ---. Matang Dahulu, Masuk SD Kemudian. Diakses dari http://www.kancilku.com/Ind//index.php?option=com_content&task=view&id=566 pada 5 Januari 2017

Sumber gambar:
ThinkStock
2 komentar on "Kapan Sebaiknya Anak Masuk Sekolah?"
  1. mantaaappp! suka kali lah post ini. :D
    makin yakin huehuehuehue

    BalasHapus
    Balasan
    1. yay alhamdulillah!
      semoga kami seneng terus di sekolah ya :D

      Hapus