24 Mei 2017

Merawat Pernikahan Setelah Menjadi Orang Tua❤️

Punya anak adalah perubahan yang besar dalam kehidupan. Nggak cuma diri sendiri yang berubah jadi ibu/bapak, tapi peran sebagai pasangan juga bertambah dengan peran sebagai orang tua. Dengan adanya anak, kegiatan sehari-hari pasti banyak berubah dan seringnya sih lebih fokus sama mengurus anak. Efeknya nggak cuma bikin orang tua (terutama ibu) lelah, tapi juga bikin orang tua nggak punya banyak quality time lagi.

Kapan terakhir kali nonton di bioskop berdua suami?
 Buat beberapa pasangan, perubahan peran jadi orang tua ini bisa bikin kepuasan pernikahan menurun (Parade, 2010; Twenge, Campbell, & Foster, 2003). Penurunan kepuaan pernikahan ini lebih banyak ditemukan pada pasangan dari kelas menengah atau menengah ke atas, pasangan yang anaknya masih kecil, dan di tahun-tahun teakhir ini. Sama kayak yang disebutkan di tulisan sebelumnya, yang lebih rentan merasa nggak puas sama pernikahannya adalah istri/ibu.

Istri bisa ngerasa berkurang kepuasan pernikahannya terutama karena dua hal, konflik peran dan berkurangnya kebebasan. Yang tadinya bisa aktif bekerja atau jalan-jalan dan berkegiatan lain, jadi menggunakan sebagian besar waktunya untuk ngurus anak. Ya ampun ini mah saya banget nih! *tutup muka* Saya tuh sering kesel ke suami karena iri dia bisa pergi-pergi sendiri, kerja dengan leluasa, atau main game berjam-jam sedangkan saya cuma bisa colongan-colongan di tengah ngurus anak atau ngapa-ngapain sambil ditempelin anak.

Please tell me that I'm not the only one thinking like that~
*nyari temen hahaha*

Tapi tenang aja ibu-ibu, masa-masa ini juga masa "perkembangan" dalam pernikahan. Kalau dihadapi dengan cara yang tepat, kepuasan pernikahan dalam masa transisi jadi orang tua bisa tetap stabil bahkan meningkat (Perry-Jenkins & Claxton, 2011 dalam Ray, 2012). Menghadapi peran baru sebagai ibu dengan rasa percaya diri, persiapan yang matang, dan sikap positif bisa membantu menjaga hubungan dengan suami (Ray, 2012). Tambahan dari saya, kelancaran komunikasi juga faktor yang sangat mendukung kepuasan pernikahan secara umum. Kalo komunikasinya lancar, ada hal-hal yang nggak enak akan lebih mudah diomongin dan dicari solusinya.

Selain itu, yang juga bisa menjaga kualitas hubungan dan mempertahankan kepuasan pernikahan adalah menghabiskan waktu luang bersama. Kalau ditarik mundur ke masa kehamilan, pasangan yang waktu istrinya hamil lebih banyak menghabiskan waktu bersama akan lebih kuat hubungannya sebagai pasangan saat anaknya lahir, dibandingkan dengan pasangan yang waktu istrinya hamil nggak banyak menghabiskan waktu bersama.

Kalo saya dan suami, sejauh ini seringnya menghabiskan waktu luang dengan nonton dan ngobrol. Pas punya bayi newborn pun begadangnya sambil maraton Grey's Anatomy hahaha.. Ngobrol pun bisa panjang lebar dan tentang segala hal, terutama kalo lagi dalam perjalanan di mobil. Yah, mumpung anaknya belum ngeh dan belum bisa ngomong ehehe.. Kalo dia udah bisa mah bakal perlu disaring ya kalo ngobrol di depan dia. Oh iya, sexy time juga jangan dilupakan yaa.. Itu juga salah satu bagian penting buat menjaga hubungan pernikahan.

Tiada bioskop, streaming pun jadi :p
Talking and laughing together 😍
Selain itu apa lagi ya yang bisa dilakuin buat bikin pernikahan tetep seru dan manis?
Saya seneng banget nih kalo dapet masukan dan ide dari semuanya :)

Referensi:

  • Claxton, A., Perry-Jenkins, M. (2008). No Fun Anymore: Leisure and Marital Quality Across the Transition to Parenthood. Journal of Marriage and Family; Feb 2008; 70, 1
  • Parade, S.H. (2010). Marital Satisfaction Across the Transition to Parenthood: A Vulnerability-Stress-Adaptation Perspective. The Graduate School at The University of North Carolina at Greensboro
  • Ray, R.W. (2010) Changes in Women's Marital Satisfaction Across The Transition to Parenthood: The Role of Persona Adaptability. The University of Utah
  • Twenge, J. M., Campbell, W. K., Foster, C. A. (2003). Parenthood and marital satisfaction: A meta-analytic review. Journal of Marriage and Family; Aug 2003; 65, 3
Sumber gambar: 

  • www.fluentin3months.com
  • http://www.worldofbuzz.com
  • http://candimandi.typepad.com
2 komentar on "Merawat Pernikahan Setelah Menjadi Orang Tua❤️"
  1. Ah.. Aku terakhir nonton bioskop 2 tahun yg lalu �� btw ngobrol sambil di jalan juga jd quality time aku & aa, Teh.. Terutama pas anaknya nenen & tidur hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. naitu, pas anaknya tidur terus ngobrol deh.. best! hahaha
      thanks for sharing seee :*

      Hapus